BESOKERJA – Kabar PHK massal yang dilakukan oleh Yummy Corp dan Sayurbox menambah daftar startup yang terdampak gelombang PHK massal.
Meskipun sejak awal 2022 Indonesia sudah bisa sedikit bernapas lega dari berbagai aturan pembatasan akibat Covid-19, namun beberapa startup justru mengalami gelombang lainnya.
Ya, benar, gelombang PHK massal menjadi bencana baru yang dihadapi banyak startup di Indonesia.
Mulai dari ketidakstabilan finansial perusahaan pasca PPKM, hingga hilangnya kebutuhan pasar menjadi alasan yang diprediksi menjadi penyebab kejadian ini terjadi.
Sebelumnya, nama-nama startup seperti Zenius dan Pahamify sudah lebih dulu mengeluarkan kabar tentang PHK massal yang harus dilakukannya.
Yummy Corp dan Sayurbox PHK Massal Pegawai
Kabar tentang PHK Massal yang dilakukan Sayubox ini datang dari akun Twitter @ecommurz, sayangnya belum ada informasi lebih jelas dari pihak perusahaan terkait hal ini.
Pada 20 Juni kemarin, Sayurbox sudah menutup toko offlinenya, Toko Panen yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bersamaan dengan Anniversary Sayurbox.
Padahal, Sayurbox baru aja menerima suntikan dana segar sebesar Rp 1,7 triliun lewat pendanaan Seri C pada Maret kemarin.
Selain Sayurbox, nama Yummy Corp juga disebut-sebut jadi salah satu startup yang akhirnya harus mengalami gelombak PHK ini.
Dilansir dari Katadata.co.id, Yummy Cord melakukan PHK kepada 300 pegawainya pada awal bulan Juli 2022.
Sayangnya, belum diketahui pasti alasan dan informasi lebih lanjut tentang pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan yang mengelola restoran berbasis cloud ini.
Sebelumnya, Yummy Corp mendapatkan pendanaan seri B sebesar Rp 175 miliar pada September 2020 lalu, pendanaan ini datang dari beberapa venture global yang dipimpin oleh SoftBank Ventures Asia.
Pendanaan seri B ini adalah dukungan lanjutan dari pendanaan seri A yang sebelumnya sudah diberikan kepada Yummy Corp pada Oktober 2019 lalu.
Hingga kini, kabar PHK massal yang terjadi pada Yummy Corp dan Sayurbox belum mendapat konfirmasi secara resmi dari pihak perusahaan.
Semoga saja, keputusan yang diambil perusahaan adalah keputusan terbaik dan bisa diterima oleh seluruh pihak.