BESOKERJA – 5 startup Indonesia terkenal ini memutuskan untuk melakukan PHK massal terhadap sebagian karyawan yang dimilikinya, ada apa ya?
Guncangan ekonomi pasca pandemi memang gak bisa dianggap enteng ya, terbukti dari beberapa perusahaan yang masih belum bisa mengehela napas legas di saat masyarakat sudah mulai menjalani aktivitas normal.
Perusahaan kelas kakap aja kena dampak, apalagi perusahaan sekelas startup ya, gess.
Untuk mempertahankan bisnisnya, para pemilik perusahaan startup harus berpikir 180 derajat dan mengencangkan sabuk sekuat-kuatnya.
Hingga efisiensi karyawan jadi salah satu jalan keluar untuk mengatasinya.
Berikut 10 startup terkenal yang melakukan PHK massal terhadap karyawannya.
1. Zenius
Perusahaan startup pertama yang lakukan PHK massal adalah Zenius.
Perusahaan yang bergerak di bidang edukasi digital ini mulai mengalami goncangan pasca pandemi sejak awal tahun 2022, dimana akhirnya sejak Mei lalu mereka sudah merumahkan sekitar 200 orang karyawannya.
Berdasarkan keterangan pihak manajemen perusahaan, langkah ini diambil setelah perusahaan melakukan perubahan model bisnis untuk menunjang persaingan pasar.
2. LinkAja
Mungkin sampai sekarang kamu masih sering melihat atau menggunakan produk LinkAja di beberapa atm center di daerah kamu.
Ya, mereka masih beroperasi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan transaksi finansial kamu.
Tapi sayangnya, startup fintech ini mengalami masa struggle yang mengharuskan pihak perusahaan merumahkan sejumlah karyawannya demi kelangsungan perusahaan.
3. Shopee
Startup marketplace multinasional asal Singapura ini juga masuk ke dalam perusahaan yang akan melakukan PHK massal terhadap karyawannya.
Kabar tentang merumahkan sejumlah karyawan ini sudah resmi diumumkan oleh Eksekutif dari SEA Group selaku induk perusahaan Shopee.
Beruntungnya, melalui Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhila Jahja, pihaknya memastikan bahwa efisiensi ini tidak akan berdampak ke Shopee Indonesia.
4. JD.ID
Satu lagi startup Indonesia dari ranah marketplace yang juga mengalami momentum gelombang PHK massal, yup JD.ID.
Marketplace dengan logo kuda ini telah berdiri selama tujuh tahun di Indonesia, dan perjuangannya harus juga diwarnai dengan PHK massal setelah restrukturasi perusahaan.
Hal ini pun sudah dikonfirmasi langsung oleh Direktur Utama JD.ID, Jenie Simon.
5. Pahamify
Mungkin untuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah, kamu udah gak asing dengan aplikasi belajar online satu ini.
Yup, Pahamify adalah startup yang bergerak di bidang edukasi digital ini harus menempuh jalur PHK massal sebagai bentuk efisiensi dan pengoptimalan bisnis perusahaan.
Pihaknya melalui CEO Pahamify, Syarif Rousyan Fikri, telah mengonfirmasi pengurangan karyawan pada perusahaannya.
Dirinya juga menekankan bahwa perusahaan tidak merumahkan karyawan secara fantastis, sebagaimana diisukan publik.
Sayang sekali ya 5 perusahaan startup Indonesia ini harus melakukan PHK massal terhadap karyawan-karyawan terbaiknya, tapi ini adalah langkah yang mau gak mau harus diambil sih.
Semoga aja, semua pihak yang terdampak bisa dengan ikhlas menerima keputusan perusahaan dan dapat kembali menemukan rumah baru.
Dan semoga, perusahaan dapat kembali normal sehingga bisa kembali beroperasi secara optimal.