BESOKERJA – Word dan pdf adalah dua format cv yang paling umum dipakai, tapi sebenarnya mana yang lebih bagus, word atau pdf?
Sebuah format ideal untuk sebuah CV a.k.a curriculum vitae memang sering menjadi perdebatan berbagai kalangan, mulai dari isinya, susunannya, sampai format filenya selalu menjadi perbebatan sampai sekarang.
Nah, kalau diliat dari penyebabnya sih gak jauh dari standarisasi dan sistem perekrutan yang berbeda-beda dari tiap perusahaan.
“MasMin, kalo gitu berarti gak akan ada format yang universal dong?”
Hmm… kalo dipikir-pikir sih, begitu. Tapi seenggaknya, ada beberapa format yang mayoritas dipakai kok.
Lebih Bagus Mana, Word atau Pdf untuk CV?
Format file CV sampai saat ini juga masih jadi hal yang cukup bikin keliru banyak orang, mungkin kamu juga.
Kalo bikin format word, desainnya pasti biasa aja (baca: gak kekinian). Kalo bikin format pdf, takut gak kebaca sistem.
Jadinya mana nih yang lebih bagus?
Kuncinya adalah tinggal diliat lagi aja bagaimana sistem perekrutan di perusahaan yang akan kamu lempar lamaran kamu,
Hmm… maksudnya gimana?
Menurut MasMin, ada dua tipe proses perektrutan karyawan baru di dunia ini, yaitu secara manual dan secara sistem.
Kalau secara manual, CV kamu akan direview bener-bener secara manual oleh orang yang merekrut alias recruiter.
Sebenernya ini metode lama sih, tapi masih banyak yang pakai kok.
Nah, berhubung teknologi udah canggih, proses perekrutan pekerja juga dapet imbasnya nih, yaitu dengan munculnya Applicant Tracking System a.k.a ATS.
Apa sih CV ATS itu?
Buat kamu-kamu-kamu yang belum tau apa itu CV ATS, kamu bisa baca detailnya di sini.
Dengan sistem ini, CV kamu akan dibaca sepenuhnya sama sistem yang bekerja secara otomatis ngebaca isi CV kamu dan nyocokin dengan kata kunci yang udah ditentuin recruiter sesuai dengan kebutuhannya.
Contoh, pihak recruiter akan cari kandidat untuk SEO Specialist dan mereka masukin kata kunci “SEO Specialist” di mesin ATS-nya.
Terus di CV kamu gak ada kata SEO Specialist, nah, CV kamu auto dibuang tuh sama sistemnya.
Paham kan?
Nah, back to topic.
Terus apa hubungannya dua sistem ini dengan format CV Word Document dan PDF?
Pada beberapa aplikasi yang kerap digunakan untuk membuat CV, file pdf yang diekspor udah dirasterisasi seluruh isinya (biasanya jadi jpeg). Nah, file pdf begini nih yang isinya gak bisa dibaca oleh sistem ATS.
Makanya, kalau bisa sih kamu pilih opsional pdf yang masih bisa diedit, jadi untuk teks di dalamnya masih berwujud teks, bukan jpeg.
Terlebih lagi, pada tahun 2018, beberapa sistem ATS udah mulai sulit untuk ngebaca CV dengan format pdf. Maka dari itu, sangat disarankan dan lebih bagus bikin CV dengan format Word Document.
“Terus gak boleh gitu bikin CV formatnya pdf?”
Bukan gak boleh, ganteeuungg…
Balik lagi ke poin yang udah MasMin jelasin di tengah-tengah artikel (Nah, cari dah tuh wkwk!), dimana kamu harus nyesuain dengan sistem perekrutan yang dipakai di perusahaan itu.
Kalau perusahaan itu masih menerapkan sistem review manual, sangat amat boleh untuk kamu pakai format pdf.
Biasanya perusahaan-perusahaan start up atau industri kreatif masih pakai sistem ini (CMIIW).
Tapi, kalau perusahaan itu udah pakai sistem ATS, mending kamu pakai format Word aja deh, supaya keseluruhan isi CV kamu bisa dibaca.
Jadi menurut kamu, lebih bagus mana Word atau pdf nih untuk format CV kamu?
Inget ya, kamu harus menyesuaikan dengan bagaimana sistem di perusahaan yang kamu ingin lempar lamaran. Karena sayang-sayang kalo kamu udah bikin capek-capek, tapi gak kebaca.
Padahal, bisa jadi kamu sebenarnya sesuai dengan kriteria perusahaan, tapi karena salah format, CV kamu dianggap kertas kosong doang.