BESOKERJA – Apa itu resign? Resign adalah proses yang mungkin sering terjadi di setiap perusahaan, atau mungkin kamu sendiri yang merasakannya.
Selama bekerja, pasti kamu akan bertemu dengan beberapa momen yang mengharuskan kamu menentukan pilihan, salah satunya tentang status kamu di perusahaan.
Salah satu yang paling cukup menguras energi adalah keputusan untuk bertahan atau resign.
Keputusan ini cukup sulit untuk ditentukan, dan biasanya jika seorang karyawan sudah memutuskan untuk resign berarti mereka sudah memiliki alasan dan pertimbangan yang kuat.
Apa Itu Resign?
Resign adalah kata serapan Bahasa Inggris yang berarti berhenti atau mengundurkan diri.
Definisi tepat tentang apa itu resign adalah proses melepaskan pekerjaan atau posisi yang sebelumnya menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan prosedur yang berlaku pada perusahaan tersebut.
Jadi, proses resign memang dilakukan secara suka rela tanpa paksaan dari pihak perusahaan, proses ini dilakukan memang sesuai dengan kebutuhan atau kemauan karyawan tersebut.
Itulah yang cukup membedakan antara resign dan pemberhentian hak kerja atau PHK, gess.
Penyebab Karyawan Resign
Gak selalu resign disebabkan karena karyawan tersebut mendapat kesempatan baru di tempat lain yang menurutnya lebih baik, gess.
Bisa jadi, memang ada beberapa permasalahan yang ia rasakan pada perusahaan.
Permasalahan ini harus menjadi bahan evaluasi perusahaan agar setiap karyawan dapat merasakan kenyamanan bekerja dan tentunya tidak ada lagi karyawan yang resign.
1. Kurang Apresiasi
Setiap karyawan wajib mendapat apresiasi atas pekerjaan yang dilakukannya untuk perusahaan.
Ini yang akan membuat karyawan merasa perusahaan menghargai semua kerja kerasnya untuk perusahaan, sehingga tercipta timbal balik yang positif.
Bentuk apresiasi tidak selalu tentang nominal, cukup mengucapkan terima kasih dan memuji hasil kerja mereka pun cukup sebagai apresiasi bagi karyawan.
2. Lingkungan yang Kurang Sehat
Lingkungan kerja yang kurang sehat juga sering menjadi penyebab karyawan memutuskan untuk resign.
Mulai dari tim yang kurang suportif, hingga karyawan yang saling berkubu-kubu membuat karyawan yang berada di posisi netral merasa tidak nyaman.
Hal ini kalau dibiarkan berlarut-larut, karyawan yang memiliki tujuan bekerja secara profesional mungkin akan resign dalam beberapa waktu ke depan.
3. Tidak Ada Jenjang Karir
Setiap karyawan pasti berharap dirinya dapat berkembang di perusahaan tempat dirinya bergabung, salah satunya dari segi karir.
Perusahaan tanpa jenjang karir memang sulit bisa mempertahankan karyawannya.
Di mata karyawan secara umum, untuk apa kerja bertahun-tahun jika masih berada di posisi yang sama terus?
Setidaknya diperlukan jenjang karir yang jelas agar perusahaan bisa menjaga karyawan-karyawan terbaiknya.
4. Beban Kerja Terlalu Berat
Biasanya nih, meskipun tiap karyawan udah dikasih job desc yang jelas, pasti suka ada aja kerjaan tambahan di luar job desc yang udah ditentukan.
Sebenernya gak masalah sih, selama masih gak mengganggu pekerjaan utamanya.
Tapi kalau sampai mengganggu pekerjaan utamanya dan justru menjadi beban kerja tambahan bagi karyawan tersebut, siap-siap deh, gak perlu waktu lama pasti karyawan tersebut akan resign.
5. Pimpinan Tidak Bijak
Di setiap perusahaan, sosok pemimpin perusahaan atau pemimpin divisi adalah sosok yang diharapkan menjadi pelindung sekaligus pengayom karyawannya.
Menurut teori yang MasMin bikin, semakin baik dan asik bosnya, maka semakin loyal juga karyawannya.
Sedangkan, kalau bosnya aja udah gak bijak, kerjaannya marah-marah terus, gak bisa menghargai karyawannya, udah deh jangan berharap punya tim yang solid dan loyal sama perusahaan.
Cara Mengajukan Resign yang Benar
Ingat, sebelum mengajukan resign, ada banyak hal yang harus kamu pertimbangkan dengan matang-matang ya, gess.
Kamu harus memikirkan tentang bagaimana karir kamu setelah dari tempat itu, lalu bagaimana finansial kamu selepas dari kantor itu, atau tanggungan-tanggungan yang kamu pegang.
Karena sering kali orang-orang resign dalam kondisi emosi, sehingga tidak sempat memikirkan dengan jernih keputusannya tersebut.
Namun, jika kamu udah yakin dengan keputusan resign kamu, kali ini bakalan MasMin kasih tau cara mengajukan resign dengan benar.
1. Perhitungkan dengan matang
Ya, benar, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah perhitungkan keputusan ini matang-matang, pastikan kamu sudah memiliki pekerjaan pengganti atau finansial pendukung selama masa mencari kerja.
Selain itu, siapkan juga alasan yang jelas dan masuk akal untuk nanti kamu jelaskan kepada pimpinan kamu.
2. Ceritakan kepada HR
Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika ingin mengajukan resign adalah menceritakan rencana resign ini ke HR.
Di tahap ini kamu harus meminta saran dan arahan langkah apa aja yang harus kamu lakukan selanjutnya, jangan sampai kamu justru tidak mengikuti prosedur yang ada.
3. Buat jadwal pengajuan
Setelah itu, biasanya kamu akan dibuatkan jawdal pengajuan resign bersama HR dan pimpinan divisi atau pimpinan perusahaan jika memungkinkan.
Pastikan kamu jadwal pengajuan ini kamu lakukan dari jauh-jauh hari ya, gess.
Terlebih lagi pasti setiap perusahaan punya kebijakan tentang waktu yang dibutuhkan untuk resign, misalnya kebijakan 1 month notice.
4. Siapkan surat pengunduran diri
Setelah menentukan jadwan pengajuan resign, selanjutnya kamu harus menyiapkan surat pengunduran diri.
Ada beberapa hal yang wajib ada dalam surat pengunduran diri yang akan kamu berikan, yaitu:
- Tujuan surat: Nama pihak yang kamu tuju, beserta posisi dan nama kantor kamu.
- Salam pembuka
- Data diri: Data diri kamu di perusahaan, seperti nama, divisi, dan lainnya.
- Isi surat: Sertakan alasan singkat, dan tanggal kamu akan resign.
- Penutup: Ucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh perusahaan.
5. Tuntaskan Kewajiban yang Tersisa
Ingat, memang kamu hanya tinggal menunggu hari terakhir kamu di kantor itu tiba, namun bukan berarti kamu bisa bersantai seolah tidak memiliki pekerjaan.
Selama kamu belum resign sesuai dengan waktu yang kamu ajukan, kamu masih memiliki kewajiban sebagaimana karyawan lainnya.
Oleh karena itu, kamu harus menuntaskannya sehingga ketika kamu resign, kamu tidak meninggalkan beban ke orang lain.
Itulah pengertian apa itu resign dan cara mengajukannya yang benar ya, gess.
Jika memang kamu memutuskan untuk keluar dari perusahaan yang sudah beberapa tahun menjadi bagian hidup kamu, pastikan kamu mengajukan resign dengan benar ya.
Agar resignnya kamu tidak meninggalkan stigma buruk tentang kamu.